Bagaimana prosedur pemasangan wall drain dibandingkan dengan floor drain?
1. Lokasi: Sesuai dengan namanya, wall drain dipasang di dinding, biasanya di bagian dasar. Sebaliknya, floor drain biasanya dipasang di tengah lantai, terutama di area yang rentan terhadap penumpukan air, termasuk kamar mandi, dapur, ruang bawah tanah, atau garasi.
2. Orientasi drainase: Saluran pembuangan tanah dirancang untuk mengalirkan air dari permukaan lantai ke pipa pembuangan, biasanya ditempatkan di bawah lantai. Pemasangan floor drain mencakup pembuatan permukaan tanah yang miring untuk mengarahkan air ke saluran pembuangan. Dalam penilaiannya, saluran pembuangan dinding dirancang untuk mengosongkan air di sepanjang lantai vertikal dinding. Biasanya dipasang di bagian bawah dinding tempat air cenderung menumpuk.
3. Praktek pembukaan: Pemasangan floor drain melibatkan pemotongan lantai yang ada untuk membuat celah untuk saluran pembuangan. Prosedur ini mungkin juga memerlukan kerja keras dan bahan tambahan, seperti peralatan pengiris beton, untuk menghasilkan permulaan yang cukup. Dalam kasus saluran pembuangan dinding, pemasangannya memerlukan pemotongan permukaan dinding untuk membuat bukaan untuk pipa pembuangan. Ini mungkin juga memerlukan alat dan teknik yang berbeda, termasuk gergaji atau pahat, untuk menembus bahan dinding dan membuat permulaan yang diperlukan.
Apa saja faktor penting yang perlu diingat saat memilih saluran pembuangan dinding untuk tugas atau ruangan tertentu?
1. Kemampuan drainase: Kemampuan drainase dinding drain merupakan aspek penting yang harus diperhatikan. Hal ini ditentukan oleh dimensi pipa pembuangan dan harus sesuai dengan jumlah aliran air yang diharapkan di dalam ruangan. Pertimbangkan faktor-faktor yang meliputi skala ruangan, motif jarak, dan kemampuan sumber air, seperti toilet, dapur, atau tempat cuci pakaian. Pipa pembuangan yang besar dapat menampung air yang mengalir lebih baik dan menghindari banjir atau cadangan air.
2. Bahan dan kekokohan: Bahan saluran pembuangan dinding sangat penting untuk daya tahan dan ketangguhannya. Bahan umum meliputi baja tahan karat, PVC, ABS, dan besi cor. Pertimbangkan lingkungan di mana saluran pembuangan dinding dapat dipasang. Misalnya, jika lokasinya memiliki kelembapan tinggi atau tidak terkena bahan kimia, kain tahan korosi seperti baja krom mungkin merupakan pilihan terbaik. Selain itu, kain tersebut harus memiliki kekuatan untuk menahan segala kerusakan atau dampak potensial.
3. Desain jeruji dan estetika: Desain jeruji memainkan posisi ukuran penuh baik dalam fungsi maupun estetika. Parut harus dirancang untuk mencegah partikel dan benda asing masuk ke saluran pembuangan. Itu juga harus bersih untuk dihilangkan dan dihaluskan. Selain itu, ingatlah aspek jeruji yang berkelas. Ini perlu melengkapi desain umum celah dan menyatu dengan baik dengan pelapis lantai atau dinding yang melingkari.
4. Aksesibilitas dan pelestarian: Kemudahan akses untuk perlindungan dan pembersihan sangat penting untuk saluran air di dinding. Carilah saluran pembuangan dinding yang memudahkan pelepasan dan pembersihan umpan saluran pembuangan atau ember sedimen. Juga, ingatlah apakah saluran pembuangan dapat dengan mudah diakses dari depan atau jika akses belakang diperlukan. Beberapa saluran pembuangan dinding mungkin juga memiliki fungsi seperti jeruji yang dapat dilepas atau pintu yang menarik, sehingga perlindungan tidak akan menjadi masalah.